• Filter Post by Date

    November 2024
    S M T W T F S
    « May    
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    24252627282930
  • Perhatian!

    1. Klik judul post untuk masuk ke link download atau untuk membaca secara lengkap post tersebut.
    2. Klik gambar untuk memperbesar gambar tersebut.

  • Quotes of the Week

    Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
  • Site View

zion.freetzi.com

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Asal-Usul Warna Magenta

Magenta

Nama warna Magenta berasal dari nama sebuah pertempuran antara tentara Perancis dan Sardinia melawan tentara Austria di tahun 1859. Pertempuran tersebut berlangsung di sebuah tempat yang bernama “Magenta”.

Setelah pertempuran usai, warna campuran antara merah dan ungu ditiru oleh para ahli kimia Perancis untuk menggambarkan warna darah yang mengering. Untuk mengenang pertempuran itu, warna ini diberi nama “Magenta”.

Sumber: http://luqmanhakim.multiply.com

13 May 2010 at 16:48 - Comments

Lorem Ipsum

Lorem IpsumLorem Ipsum, nama dari kalimat dari teks acak yang dipakai untuk menentukan susunan penentuan teks dalam sebuah layout dari konsep kerjaan desain grafis, desain web, pun desain kreatif lainnya. Sering disebut sebagai text filler, sudah digunakan oleh para pekerja kreatif sejak abad 16, kalimat yang aneh dan sulit dimengerti.

Pernah seorang professor dari Hampden-Sydney College di Virginia, Richard McClintock meneliti arti dari kalimat-kalimat ini. Ia mencoba untuk menerjemahkannya dan menemukan sumber fakta yang sungguh mencengangkan.

Beberapa tulisan awal dari paragraf pertama diperkirakan sudah ada sejak tahun 45 SM dan merupakan potongan karya sastra klasik “de Finibus Bonorum et Malorum” (hal yang ekstrim dari kebaikan dan kejahatan) dari Cicero. Selanjutnya karena teks ini sudah berumur ribuan tahun, sulit dicari bahasa aslinya karena memang banyak mengalami perubahan bentuk apalagi arti, yang pasti bila masih memaksakan diri menerjemahkannya, akan ditemui susunan gramatikal dalam bahasa latin yang sangat parah dan berantakan, bisa jadi tak ada artinya sama sekali.

Jadi memang, apabila ada desain yang susunan hurufnya berupa teks “Lorem Ipsum“, bisa jadi desain itu memang belum selesai karena belum diisi dengan teks yang sebenarnya. Tapi setidaknya teks “Lorem Ipsum” yang dipakai orang-orang kreatif dalam rough design itu memang diperuntukkan untuk memancing mata klien agar mengoreksi dengan pertimbangan psikologis, bahwa teks tersebut memang harus di isi dari kontennya klien sendiri.

* * * * *

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr,  sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr,  sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet.

Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi.

Nam liber tempor cum soluta nobis eleifend option congue nihil imperdiet doming id quod mazim placerat facer possim assum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis.

At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr,  sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr,  At accusam aliquyam diam diam dolore dolores duo eirmod eos erat, et nonumy sed tempor et et invidunt justo labore Stet clita ea et gubergren, kasd magna no rebum. sanctus sea sed takimata ut vero voluptua. est Lorem ipsum dolor sit amet. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr,  sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat.

Consetetur sadipscing elitr,  sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr,  sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr,  sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. At vero eos et accusam et justo duo dolores et ea rebum. Stet clita kasd gubergren, no sea takimata sanctus est Lorem ipsum dolor sit amet.

Sumber: http://luqmanhakim.multiply.com

13 May 2010 at 15:46 - Comments

KBP Zulvi (Reservasi Hotel)

Klik link di bawah untuk download tugasmu Zul! Kalo link download-nya gak muncul, klik dulu link judul post-ku ini biar muncul link downloadnya.

10 May 2010 at 09:06 - Comments
Zulvi
Thanks Admin!
10 May 10 at 09:51

Puji-pujian Untuk Isteri yang Cakap

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.

Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.

Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.

Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.

Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.

Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.

Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.

Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.

Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.

Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.

Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.

Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.

Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.

Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.

Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.

Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.

Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.

Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.

Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:

Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.

Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.

Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

9 May 2010 at 13:13 - Comments

Apakah Tuhan Itu Ada

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya.”

“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi.

“Ya, Pak, semuanya,” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”

“Tentu saja,” jawab si Profesor.

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460°F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”

Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya diruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”

Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari, banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”

Profesor itu terdiam.

(Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein).

9 May 2010 at 13:02 - Comments

Mengintip Ulah Cacing di Perut

Ukurannya renik. Namun, di balik itu mereka telah merugikan negara miliaran rupiah. Pekerjaannya mencuri makanan di usus kita. Akibatnya, banyak murid SD yang seharusnya pandai seperti Dora menjadi kurang gizi dan ngantukan karena cacingan.

Begitulah cacing yang hidup di perut kita. Siklus hidupnya melewati tempat-tempat kotor. Namun, nama-nama mereka lumayan elok. Ada Trichuris trichuria (cacing cambuk), Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (tambang), serta Enterobius vermicularis (cacing keremi).

Di antara keluarga besar cacing itu, yang paling banyak bikin masalah memang cacing cambuk dan cacing gelang. Sejak zaman kumpeni, keluarga cacing ini sudah bikin repot para mantri kesehatan.

“Konon, di Indonesia, sekitar 60 – 80% anak usia sekolah menderita cacingan”, kata dr. Adi Sasongko, MA, Direktur Pelayanan Kesehatan Yayasan Kusuma I Buana, Jakarta, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang giat melakukan program pemberantasan cacingan.

Di dunia cacing berlaku peribahasa mati esa, berbilang selaksa. Tak heran kalau kemudian komunitasnya di perut gampang meluas.

Sebagai gambaran, seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari. Jika di dalam perut terdapat lima ekor saja, mereka sanggup memproduksi satu juta telur dalam sehari!

Ukuran telurnya hanya dalam satuan mikron (1 mikron sama dengan seperseribu milimeter). Saking kecilnya, telur-telur itu hanya bisa dilihat dengan mikroskop.

Telur cacing keluar dari perut manusia bersama feses. Jika limbah manusia itu dialirkan ke sungai atau got, maka setiap tetes air akan terkontaminasi telur cacing. Meskipun Usrok buang hajat di WC, ia tetap saja bisa menyebarkan telur ini bila kakusnya meluber saat musim banjir.

Jika air yang telah tercemar dipakai Pak Ogah untuk menyirami tanaman atau aspal jalan, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu. Saking reniknya telur-telur itu tak akan pecah, meskipun dilindas ban mobil atau sepeda motor. Sambil menumpang debu, telur itu tertiup angin, lalu mencemari gorengan atau es doger yang dijual terbuka di pinggir-pinggir jalan.

Telur lainnya terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang tangan manusia.

Lewat interaksi sehari-hari, mereka bisa berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Mereka akan masuk ke dalam perut jika si empunya tangan biasa makan tanpa cuci tangan.

Karena menular lewat makanan, korban cacingan umumnya anak-anak yang biasa jajan di pinggir jalan. Mereka juga bisa menelan telur cacing dari sayuran mentah yang dicuci kurang bersih. Misalnya, hanya dicelup-celup di baskom tanpa dibilas dengan air mengalir.

Ketika masuk ke perut seseorang, segera setelah menetas, cacing junior akan sungkem kepada emaknya yang tinggal di usus halus. Setelah mendapat restu, ia akan membantu emaknya menggerogoti isi perut Usrok.

Begitu mencapai umur 2 – 3 bulan, cacing itu akan menjelma menjadi seekor cacing betina dewasa yang siap bertelur. Sejak itu, ia akan membuat siklus baru buat cacing-cacing generasi berikutnya. Saat sudah dewasa, panjang badan mereka bisa mencapai 30 cm, lebih panjang dari pensil baru. Oh seraaam!

Namun, tak semua cacing segede itu. Cacing cambuk, misalnya, hanya sepanjang 5 cm. Produksi telurnya pun kalah jauh dari cacing gelang. Hanya 5 – 10 ribu telur per hari. Biasanya jumlah komplotan mereka jauh lebih banyak dari cacing gelang. Lebih kurang ajar lagi, mereka tidak hanya mencuri makanan di usus.

Setelah kenyang menyantap nasi dan telur, mereka beramai-ramai menyesap darah dari dinding usus. Dalam sehari, seekor cacing cambuk dewasa bisa minum darah 0,005 ml. Jika di dalam perut Usrok terdapat 100 ekor, maka dalam sebulan Usrok harus kehilangan darah sebanyak 15 ml. Tak mengherankan, penderita cacingan biasanya juga menderita kurang gizi dan anemia.

Kebiasaan minum darah juga dimiliki oleh cacing tambang. Meski bertubuh kecil (hanya sekitar 1 cm), mereka punya sepasang cakil yang bisa digunakan untuk mengigit permukaan usus. Jika mereka sedang ganas, gigitan mereka bisa sampai menyebabkan luka pada dinding usus.

Cara penularan cacing tambang pun lebih canggih. Tak cuma lewat makanan. Dua hari setelah keluar dari perut induknya, telur cacing tambang menetas menjadi larva. Ukuran larva ini juga superkecil, hanya dalam satuan mikron. Begitu kecilnya, larva bisa masuk ke dalam tubuh Usrok lewat pori-pori kulit.

Dengan menumpang arus peredaran darah, mereka bisa mencapai jantung dan paru-paru. Di dalam paru-paru mereka menembus alveolus (kantung paru-paru), lalu merangkak naik ke atas sampai di tenggorokan. Setelah melewati perjalanan berliku-liku, mereka ikut tertelan bersama makanan, dan akhirnya mencapai usus.

Karena daerah jajahannya yang sedemikian luas, cacing ini tak hanya menimbulkan masalah di usus, tapi juga di jaringan otot, paru-paru, dan lambung. Selain bisa menyebabkan anemia, cacing ini juga bisa menyebabkan radang paru-paru dan radang tenggorokan.

Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang hanyak berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar, dekat dengan “pintu keluar”, misalnya cacing keremi.

Di malam hari, cacing betina dewasa mengendap-endap pergi ke “katup belakang” untuk meletakkan telur. Ulahnya yang kurang ajar ini bisa menimbulkan rasa gatal hebat di sekitar anus Usrok.

Jika Usrok selalu menggaruk-garuk anusnya saat lagi tidur, bisa jadi itu pertanda cacing keremi sedang beraksi. Saat digaruk, telur-telur ini bersembunyi di jari dan kuku Usrok. Sebagian lagi menempel di seprei, bantal, guling, dan pakaiannya. Lewat kontak langsung, telur menular ke orang-orang yang tinggal serumah dengan Usrok. Lalu, siklus cacingan pun dimulai lagi.

Menurut Adi Sasongko, kunci pemberantasan cacingan adalah memperbaiki higiene dan sanitasi lingkungan. Misalnya, tidak menyiram jalanan dengan air got. Sebaiknya, bilas sayur mentah dengan air mengalir atau mencelupkannya beberapa detik ke dalam air mendidih. Juga tidak jajan di sembarang tempat, apalagi jajanan yang terbuka. Biasakan pula mencuci tangan sebelum makan, bukan hanya sesudah makan. Dengan begitu, rantai penularan cacingan bisa diputus.

Pada saat bersamaan, anak-anak yang menderita cacingan harus segera diobati. Namun, meski semua anak sudah minum obat cacing, tak berarti masalah cacingan akan selesai saat itu juga.

Pemberantasan cacingan adalah kerja gotong royong yang butuh waktu bertahun-tahun. Negara maju sepenti Jepang pun pernah dibuat sibuk oleh ulah para cacing perut ini. Setelah kalah oleh Sekutu saat Perang Dunia II,

Jepang jatuh menjadi negara miskin. Karena miskin, mereka menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk pertanian. Akibatnya, penularan cacing menjadi tak terkendali, sampai menyerang 80% penduduk. Butuh waktu 10 tahun untuk menurunkan angka kecacingan hingga di bawah 10%.

Pada kasus cacingan ringan sampai sedang, gejalanya sulit dikenali. Untuk memastikan, anak-anak harus diperiksa tinjanya dengan mikroskop. Jika terbukti mengandung telur cacing, ia harus segera diobati. Dengan obat cacing tentunya. Namun, bila lewat pemeriksaan ternyata anak-anak terbukti sehat, simpan saja obat itu di kotak obat untuk digunakan bila di dalam perut si Usrok berkeliaran cacing perut.

Sumber: Enggar Retnoningsih

7 May 2010 at 05:24 - Comments

Soal Review UAS (Kuis II) MPPL TA 2009-2010

Kode Mata Kuliah: IF-308

Nama Mata Kuliah: Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Program Studi: Teknik Informatika

Hari/Tanggal Ujian: Kamis / 6 Mei 2010

Dosen: Elisati Hulu

  1. Anda diminta oleh Rektor ITHB untuk memimpin proyek pengadaan notebook baru bagi setiap mahasiswa baru T.A 2011/2012. Ini bagian dari fasilitas mahasiswa baru, sudah termasuk dalam pembayaran Biaya Pengembangan. Ketika mahasiswa daftar ulang, otomatis diserahkan seperangkat notebook dengan OS Windows 7 berlisensi dan aplikasi standar (Including Office 2007). Dalam proyek ini termasuk menentukan spesifikasi, termasuk menentukan supplier, termasuk menentukan besar tambahan pembayaran biaya pengembangan, termasuk menentukan cara pencatatan mahasiswa yang menerima, termasuk juga menyiapkan stand untuk service noteboook (selama 6 bulan sejak perkuliahan di mulai). Buatlah item WBS level 1 dari proyek ini, dan break item tersebut masing-masing sampai level 3 WBS!
  2. Buat Precedence Diagram dan hitung Critical Path-nya!

Soal No. 2 Kuis II MPPL

7 May 2010 at 04:37 - Comments

I’m a Big Girl, Dad…!!!

Saya adalah anak bungsu. Ayah saya adalah seorang pekerja tambang. Rambutnya sudah putih semua, tapi tubuhnya masih terlihat kuat dan gagah. Hatinya lembut dan sayang keluarga. Hampir tiap pagi jika tidak sedang tugas, dia selalu mengantar saya sekolah. Kami selalu berangkat dengan motor bututnya, motor kebanggaan yang selalu dicucinya tiap hari. Motor itu begitu bututnya, sampai kadang bunyi kelontangan saat berjalan. Karena itu kadang saya malu dan pengen agar tubuh saya menciut dan menghilang saja kala motor ayah saya masuk halaman sekolah.

Jarak rumah ke­sekolah sekitar satu jam. Dia sering memakaikan jaket tebal agar saya tidak kedinginan diterpa angin pagi. Dan setibanya di depan pagar sekolah dia selalu menurunkan saya dan menciumi pipi saya berkali-kali. Namun setelah beranjak remaja, saya mulai risih kala ayah mencium pipi saya. Apalagi di depan teman-teman. Saya kan udah umur 12 tahun? Masak diciumin terus seperti anak balita aja? Sebel banget deh. Maka saya putuskan bahwa saya bukan anak kecil dan tidak butuh kecupan di pipi lagi.

Suatu hari, seperti biasa, ayah saya mengantar sampai di depan gerbang sekolah, menurunkan saya, tersenyum lebar dengan senyum khasnya dan memiringkan badannya hendak mencium pipi saya. Tapi saya segera mengangkat tangan dan berkata, “Jangan ayah, aku malu!” itu pertama kalinya saya berkata begitu dan wajah ayah tampak begitu keheranan. Dengan sebal saya berkata, “Yah, aku kan sudah besar dan sudah terlalu tua untuk dicium-cium kayak anak balita.”

Ayah memandang saya beberapa saat, rasanya begitu lama ia memandang dan matanya mulai sedikit berkaca-kaca dan basah. Namun aku lihat dia berusaha menahan diri. “Ok deh, kamu sudah gadis remaja sekarang. Ayah tak perlu menciummu lagi.” dia berbalik menuju motor bututnya dan melambaikan tangannya pamit pergi. Tak lama sesudah itu, ia ditugaskan ke Aceh dan ia hilang dan tak pernah kembali lagi. 26 Desember 2004 badai Tsunami meluluhlantahkan Meulaboh-Aceh dan menghancurkan pos tambang tempat dimana ayah saya ditugaskan.

Anda semua takkan bisa bayangkan apa yang akan saya korbankan sekedar untuk mendapatkan lagi ciuman sayang darinya. Untuk merasakan wajah tua dan kumisnya yang kasar. Mencium bau tubuhnya yang khas. Dan untuk merasakan lengannya yang kuat merangkul pundakku, mengacak-acak rambutku atau menggendong badanku.

Seandainya bisa, aku ingin ucapkan padanya, “Ayah, aku sudah dewasa, tapi aku tak pernah terlalu tua untuk mendapat ciuman darimu. I’m a big girl dad, but I never too old for your kiss.”

Sumber: http://renungan-harian-kita.blogspot.com

30 April 2010 at 22:11 - Comments
Winda
trus apa tu kesimpulan dari cerita itu Admin ntar kau pun ntah ga ko baca bagus tuh artikel2 nya i like this
1 May 10 at 17:11
Administrator
Kesimpulannya, jangan bandal kali kau Winda!
1 May 10 at 21:11

Tuhan Tahu

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia, Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih, Tuhan sudah menghitung air matamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu, dan waktu serasa berlalu dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon, Tuhan selalu berada di sampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi, Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan, Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan, Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur, Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban, Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi, Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Ingat bahwa di manapun kau atau kemanapun kau menghadap TUHAN TAHU.

30 April 2010 at 21:38 - Comments

e.g & i.e

Mungkin kita sering membaca kata “e.g” maupun “i.e” di buku-buku yang menggunakan Bahasa Inggris. Tahukah Anda apa maksud dari kedua kata tersebut? Beberapa orang mengartikan “e.g” sebagai “example given” dan “i.e” sebagai “in example“. Tapi tahukah Anda bahwa kedua kata tersebut sebenarnya adalah singkatan dari Bahasa Latin. Berikut penjelasannya:

1. “e.g

Seperti kepanjangan dari “example given“, tetapi sebenarnya “e.g.”  merupakan kepanjangan dari Bahasa Latin yakni “exempli gratia” yang dalam Bahasa Inggris disebut “for the sake of example“. Lebih mudahnya memang bisa diasosiasikan dengan “example given“.

2. “i.e

i.e” pun begitu, berasal dari Bahasa Latin juga yaitu “id est” yang dalam Bahasa Inggris disebut “that is” atau “in the other words“. Dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “yaitu” atau “dengan kata lain” atau “adalah”.

Sumber: http://ancienthistory.about.com

25 April 2010 at 14:26 - Comments